Open Conference Systems, 3rd KOBI Congress, International and National Conferences

Font Size: 
STUDI IN SILICO SENYAWA CENDAWAN ENDOFIT SEBAGAI KANDIDAT OBAT ANTIANGIOGENESIS HEMANGIOMA
RISMAN RIFALDI, masriany musa, Eka Sukmawaty

Last modified: 2020-11-16

Abstract


ABSTRAK

Pepida-peptida angiogenik seperti basic Fibroblast Growth Factor (bFGF) dan Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) telah terbukti berhubungan dengan hemangiogenesis. Peningkatan kadar faktor angiogenesis atau berkurangnya kadar penghambat angiogenesis inhibitor seperti gamma interferon (Y-IF), Tumor Necrosis Factor-Beta (TNF-β) dan Transforming Growth Factor-Beta (TGF- β) diduga menjadi penyebab penyerta proses angiogenesis pada penyakit hemangioma. Cendawan endofit memiliki potensi besar dalam pencarian sumber-sumber obat baru, hal ini disebabkan cendawan mampu menghasilkan senyawa bioaktif yang mempunyai aktifitas antimikroba, antifungi serta antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dan interaksi senyawa cendawan endofit sebagai kandidat inhibitor vascular endhotelial growth factor receptor-2 (VEGFR-2) angiogenesis hemangioma serta menerapkan Lipinski’s rule of five untuk membedakan molekul drug-like dan non drug-like dan uji toksisitas secara in silico. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode in silico dengan molecular docking (penambatan molekul) menggunakan beberapa program yaitu Autodock vina (PyRx), PyMol dan Discovery Studio 2019 serta menambatkan 5 ligan dari senyawa cendawan endofit Trichoderma sp. dan Aspergillus sp. dengan 2 protein target VEGFR-2 dengan kode protein 3VHE dan 1Y6A. Hasil docking ligan yang memiliki binding affinity terbaik dilakukan uji Lipinski’s rule of five dengan menerapkan 5 aturan lipinski dan toksisitas dengan software Toxtree. Hasil penelitian didapatkan senyawa Benzyl Benzoat berpotensi sebagai antiangiogenesis dalam menghambat protein VEGFR-2 berdasarkan nilai binding affinity yang mendekati nilai ligan kontrol sebesar -8,7 kkal/mol (3VHE) dan -7,4 kkal/mol (1Y6A). Senyawa Benzyl Benzoat, Chloromycetin dan 1-Hexyl-3 Nitrobenzene memenuhi aturan Lipinski’s rule of five. Hasil uji toksisitas senyawa terbaik menurut parameter Cramer Rules termasuk kategori I/toksisitas rendah untuk Benzyl Benzoat, kategori III/toksisitas tinggi untuk Chloromycetin, menurut parameter Benigni/Bossa Rulebase diprediksi senyawa Benzyl Benzoat tidak bersifat karsinogenik, genotoksik dan nongenotoksik sedangkan Chloromycetin bersifat karsinogenik, genotoksik dan negatif untuk nongenotoksik, menurut parameter Kroes TTC decision tree senyawa Benzyl Benzoat termasuk kategori 1 yaitu senyawa diduga berbahaya bagi kesehatan sedangkan senyawa Chloromycetin termasuk kategori 2 menunjukkan bahwa resiko toksisitas dari senyawa dapat diabaikan.

 

Kata Kunci: Cendawan endofit, Angiogenesis, VEGFR-2, Molecular Docking, Benzyl Benzoat.


Keywords


ANGIOGENESIS