Open Conference Systems, 3rd KOBI Congress, International and National Conferences

Font Size: 
Pengaruh Cara Tanam dan Pemupukan terhadap Kacang Hijau di Lahan Kering Iklim Kering Sumba Timur, NTT
Sri Ayu Dwi Lestari, Sutrisno Sutrisno, Henny Kuntyastuti

Last modified: 2020-11-11

Abstract


Pola tanam tumpangsari merupakan salah satu cara untuk memaksimalkan pemanfaatan dan produktivitas tanaman dan tanah di lahan kering. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan teknik budidaya (cara tanam dan pemupukan) yang dapat meningkatkan hasil kacang hijau di lahan kering iklim kering Sumba Timur, NTT. Penelitian dilakukan di lahan kering iklim kering tipe iklim E di Desa Laipori, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur tahun 2017. Percobaan menggunakan rancangan split plot dengan empat ulangan. Petak utama adalah pola tanam, yaitu: 1) kacang hijau tumpangasari jagung. Jarak tanam kacang hijau 30 cm x 20 cm, 2 tanaman/lubang dan jarak tanam jagung (50 cm x 50 cm) x 120 cm, 1 tanaman/lubang dan 2) kacang hijau monokultur dengan jarak tanam 40 cm x 10 cm, 2 tanaman/lubang. Anak petak adalah takaran dan jenis pupuk yaitu: 1) 150 kg Phonska/ha, 2) 5000 kg pupuk kandang/ha, dan 3) 75 kg Phonska + 2500 kg pupuk kandang/ha. Varietas kacang hijau yang digunakan adalah Vima 1 dan varietas jagung yang digunakan adalah Bima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumpangsari kacang hijau dengan jagung dapat meningkatkan hasil kacang hijau 0,28 t/ha (51,9%) dan meningkatkan biomas panen kacang hijau sebesar 0,31 t/ha (22,3%) dibandingkan cara tanam monokultur. Perbedaan jenis dan takaran pupuk anorganik Phonska dan pupuk kandang tidak menyebabkan perbedaan hasil kacang hijau. Cara tanam tumpangsari kacang hijau dengan jagung dan ditambah pupuk organik dan/atau pupuk anorganik merupakan alternatif teknik budidaya yang perlu dipertimbangkan untuk meningkatkan produktivitas kacang hijau dan tanah di lahan kering iklim kering Sumba Timur NTT. Budidaya kacang hijau secara berkelanjutan berpeluang dilaksanakan melalui pemanfaatan biomas panen kacang hijau dan jagung sebagai pakan ternak yang limbahnya juga dapat digunakan sebagai sumber pupuk organik.


Keywords


jagung, kacang hijau, monokultur, tumpangsari, lahan kering