Font Size: 

Dalam mengembangkan ekonomi kreatif desa faktor terpenting adalah pada sumber daya manusia (human capital dan intellectual capital) disamping teknologi, institusi, pemasaran dan pembiayaan (UNDP, 2013). Desa Lambusa Kec. Konda Kab. Konsel memiliki potensi yang utama adalah petani sayur penghasil kangkung, bayam, gambas, daun kacang, sawi, kacang panjang, pepaya, buah naga dan penghasil tahu dan tempe. Analisis situasi hasil wawancara dari petani dan kepala desa bahwa permasalahan petani memiliki ketergantungan kepada tengkulak.  Hal ini menyebabkan bargaining power yang lemah dari petani sebagai penjual dalam menentukan harga, perkembangan pangsa pasar juga masih belum maksimal, karena hanya mengandalkan pasar tradisional atau offline. Hal ini menggambarkan ketidaksesuaian dengan zaman. Metode pelaksanaan program di mulai dari perencanaan sampai kepada pelaporan pelaksanaan. Solusi permasalahan dilakukan melalui pelatihan pemasaran bagi UMKM, pelaku usaha dan diskusi dengan pemangku kepentingan (PENTAHELIX) melalui metode focus group discussion. Solusi atas kondisi adalah: Pemanfaatan lahan yang belum digarap dan intensifikasi dengan pemberian pupuk , Menyediakan pasar kerja petani untuk menggarap lahan dengan standar gaji yang baik, Perluasan pangsa pasar ke kabupaten lain seperti Konawe Utara dan Baubau, juga pemasaran kerja sama oleh BUMdes ke sektor swasta seperti: hotel dan restoran. Peningkatan kualitas pemasaran dengan bergabung menjadi mitra penyuplai pada startup “TANI-HUB”.